Aqua jogging, atau berlari di dalam air, sering dianjurkan oleh dokter dan pelatih lari sebagai metode lintas-pelatihan (cross-training) dan sebagai latihan bagi para atlet yang baru sembuh dari cedera.

"Aqua joging secara harfiah yaitu berlari di dalam air," kata Bruce Lehane, pelatih kepala Cross Country, Boston University. "Kaki Anda tidak menyentuh dasar kolam, tapi Anda menggerakkan lengan dan kaki dengan cara yang mirip dengan gerakan berlari yang digunakan di darat. Joging Air adalah metode yang baik untuk lintas-pelatihan bagi pelari karena tetap sebagai latihan aerobik yang menggunakan kaki dengan cara yang mirip dengan  berlari di darat. "

Anda dapat ber-jogging air di kolam renang apapun, sebaiknya yang memiliki jalur, dan latihan ini direkomendasikan untuk hari-hari ketika pelari perlu mempertahankan daya tahan mereka tanpa ber-impak tinggi pada sendi. "Tidak hanya jantung mendapatkan latihan yang baik bersama dengan sistem transportasi darah, tapi otot-otot kaki pun bekerja untuk meningkatkan stamina dan kemampuannya untuk menjaga dan mempertahankan kondisi," kata Lehane. "Stamina yang Anda dapatkan dari joging  air berkaitan erat dengan stamina yang digunakan ketika berlari di darat, jadi itu adalah tambahan yang bagus untuk latihan setiap pelari."

Ketika ber-ogging air, Lehane merekomendasikan memilih satu jalur dan memakai sabuk flotasi seperti water jogging belt untuk diiikat di pinggang Anda. Meskipun beberapa atlet mungkin tidak perlu sabuk flotasi,tapi akan sulit untuk bisa tetap di bentuk berlari yang benar tanpa alat ini. Setelah Anda berada di kolam renang, fokus pada pergerakan kaki Anda yang selaras dengan gerakan lengan. Ini akan membantu Anda untuk bergerak maju dan tetap mengapung. "Kecepatan Anda tidak masalah," kata Lehane. "Tapi pastikan untuk menjaga postur berlari yang baik dengan kepala atas, bahu tegak, pinggul langsung di bawah bahu, dan siku di 90 derajat."

Latihan joging air anda tergantung pada tingkat intensitas yang Anda cari dalam latihan itu. Lehane merekomendasikan bahwa setiap orang setidaknya melakukan pemanasan 10 menit  dengan ber jogging air pada level yang mudah. Kemudian ia merekomendasikan 20 menit kerja intensitas tinggi. "Jendela 20 menit itu dapat dipecah menjadi lebih pendek dengan intensitas tingkat tinggi plus waktu istirahat," katanya. "Anda dapat memilih pola 6 x 2 menit kerja keras dengan diselingi 1 menit 20 detik gerakan santai diantara setiap set. Atau Anda dapat memilih latihan usaha menengah, yang melibatkan 4 set 4 menit bagian keras dengan 2 menit 20 detik kerja santai diantara setiap set. Anda juga dapat memilih latihan yang lebih panjang, misalnya 2 set latihan sulit  masing-masing 8 menit diselingi 4 menit istirahat dengan gerakan mudah.

"Bagi kebanyakan orang, latihan 20 menit akan cukup," kata Lehane. "Anda harus ikuti dengan dengan 10 menit pendinginan dengan cara joging air santai. Perlu diingat bahwa dengan mencampur latihan Anda, baik dari segi intensitas dan lama waktu, dapat membuat latihan Anda dtidak membosankan. "